varietas bahasa


Tugas Sosiolinguistik
Varitas Bahasa







Kelompok 3:
Yovi Ersariadi
Rulita Malinda
Halimiah
Siska Darmasari
Afni Anti

FAKULTAS BAHASA dan SENI (FBS)
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011

KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis ucapkan atas segala rahmat dan hidayah Allah SWT, sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas ini membahas tentang Varian Bahasa dalam mata kuliah Sosiolinguistik.
            Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing sekaligus dosen kami dimata kuliah Sosiolinguistik yakni Ibu Tressyalina, S.Pd., M.Pd. Kemudian, kepada seluruh yang terkait dalam penulisan tugas ini.
            Akhirnya, penulis menyadari bahwa sanya tugas ini masih terdapat banyak kesalahan, baik dalam penulisan maupun isi, untuk itu penulis sangat mengharapakan kritik dan saran dari pembaca. Penulis mengharapkan tugas ini dapat memberikan manfaat.
Padang, 6 Oktober 2011


                 Penulis






PEMBAHASAN MATERI
Sebagai sebuah langue sebuah bahasa mempunyai sistem dan subsistem yang dipahami sama oleh semua penutur bahasa tersebut. Namun, karena penutur bahasa tersebut, tidak merupakan kumpulan manusia yang homogen, maka wujud bahasa yang kongret, yang disebut parole, menjadi tidak seragam. Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi.
Terjadinya keragaman dan kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Setiap kegiatan memerlukan atau menyebabkan terjadinya keragaman bahasa itu. Keragaman ini semakin bertambah jika bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak. Contohnya, bahasa Inggris digunakan hampir diseluruh dunia, maka terjadilah varian dan ragam bahasa tersebut.  
1.    Konsep dasar tentang variasi, ragam, langgam, dan laras
                Variasi bahasa memang dipandang sebagai suatu fenomena kebahasaan yang mengunakan dua sisi. Dari sisi internal, variasi dianggap sebagai varian yang tidak memberikan pengaruh atas struktur. Sementara itu, dari sisi lainnya yaitu sudut sosiolinguitik, variasi sangat dicurigai karena selalu mengandung makna. Berdasarkan pelacak makna dan pemakaiaan kata-kata variasi, ragam, dan langgam, disimpulkan tiga hal. Pertama, kata variasi dalam bahasa indonesia merupakan padanan kata variation dalam bahasa inggris yang artinya ujud berbagai manifestasi bersyarat maupun tak  bersyarat dari suatu satuan yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dapat dikaitkan dengan faktor eksternal.
                Kedua, kata ragam dalam bahasa indonesia merupakan padanan kata variety dalam bahasa inggris yang artinya akumulasi ujud berbagai manifestasi bersyarat maupun tidak bersyarat dari suatu satuan yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dapat dikaitkan dengan faktor eksternal. Ketiga, kata style dalam bahasa inggris lebih tepat diindonesiakan menjadi langgam dalam bahasa indonesia, yang artinya ragam bahasa dalam masyarakat indonesia yang mengenal susuk-susuk (tat krama) tertentu dalam berbahasa yang disan topik. Laras lebih tepat dipadankankan dengan kata bahasa inggris register, yaitu ragam bahasa yang didalamnya memiliki ciri variasi yang khas pula yang dikaitkan dengan bidang kerja tertentu.
2.    Pengklasifikasian variasi bahasa
a.    Variasi bahasa ditinjau dari variasi formalitas komunikasi
Variasi tingkat formalitas yang diungkapkan martin joos ada lima, yaitu:
·         Ragam baku adalah ragam bahasa yang paling resmi yang digunakan dalam situasi-situasi yang khidmat dan upacara-upacara resmi.
·         Situasi resmi  yaitu ragam bahasa yang dipakai dalam pidato-pidato resmi, rapat dinas atau rapat pimpinan suatu badan.
·         Ragam santai adalah ragam bahasa santai antarteman dlam berbincang-bincang, rekreasi, berolah raga, dan sebagainya.
·         Ragam usaha adalah ragam bahasa yang dipakaidalam pembicaraan-pembicaraan biasa di sekolah, perusahaan, dan rapat-rapat usaha yang berorientasi pada hasil atau produksi.
·         Ragam akrab adalah ragam bahasa antaranggota yang akrab dalam keluarga atau teman-teman yang tidak perlu berbahasa secara lengkap dengan artikulasi yang terang, tetapi cukup dengan ucapan-ucapan pendek.
b.    Variasi dari segi penutur
·         Idiolek adalah ragam bahasa yang disebabkan oleh akumulasi variasi kemampuan dan kebiasaan individu itu dihasilkan serta mendayagunakan bahasa. Idiolek yaitu variasi bahasa yang bersifat perseorangan.setiap orang mempunyai variasi bahsanya atau idioleknya masing-masing. Variasi idiolek ini berkenaan dengan “warna” suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat dan sebagainya.
·         Dialek adalah ragam bahasa yang disebabkan oleh akumulasi variasi kemampuan dan kebiasaan individu/kelompok individu itu menghasilkan serta mendayagunakan bahasa serta dapat dikaitkan dengan tempat tinggal individu yang bersangkutan dengan lokasi daerah tertentu. Dialek juga dapat diartikan sebagai variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Karena dialek ini berdasarkan pada wilayah atau area tempat tinggal penutur ], maka dialek ini lazim disebut dialek areal, dialek regional, atau dialek geografi.
·         Kronolek atau dialek temporal adalah ragam bahasa yang disebabkan oleh akumulasi variasi kemampuan dan kebiasaan individu/kelompok individu itu menghasilkan serta mendayagunakan bahasa serta dapat dikaitkan dengan perbedaan waktu yang digunakan individu/ kelompok tertentu. Kronolek atau dialek temporal juga dapat disebut sebagai variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Umpamanya, variasi bahasa pada tahun tiga puluhan, pada tahun lima puluhan.
·          Sosiolek atau dialek sosial adalah ragam bahasa yang disebabkan oleh akumulasi variasi kemampuan dan kebiasaan individu/kelompok individu itu menghasilkan serta mendayagunakan bahasa serta dapat dikaitkan dengan jenis kelompok sosial tertentu. Sosiolek atau dialek sosial dapat diartikan sebagai variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Sehubungan dengan variasi bahasa berkenaan dengan tingkat, golongan, status, dan kelas sosial para penuturnya, biasanya dikemukakan orang variasi bahasa yang disebut akrolek, basilek, vulgar, slang, kolokial, jargon, argot dan ken.
c.    Variasi bahasa berdasarkan pemakaiannya
Menurut pemakaiannya bahasa dapat dibagi atas:
·         Diglosa adalah suatu masyarakat mempergunakan dua atau lebih bahasa untuk berkomunikasi.
·         Kreolisasi merupakan suatu perkembangan linguistik yang terjadi karena dua bahasa berada dalam kontak dalam waktu yang lama.
·         Bahasa lisan adalaah bahasa yang digunakan dalam komunikasi lisan.
·         Pijin disebut sebagai bahasa campuran.
·         Register
·         Reperator
·         Reputasi
·         Standar
·         Tulisan
·         Bahasa tutur sapa
·         Ken adalah sejenis slang tetapi sengaja di buat untuk merahasiakan sesuatu kelompok lain
·         Jargon adalah bahasa yang digunakan oleh kelompok tertentu namun tidak bersifat rahasia.
d.    Variasi bahasa dari segi situasi
Dari segi situasi, pada umumnya bahasa diklasifikasikan atas dua jenis yaitu bahasa resmi dan non resmi. Selain itu, bahasa formal dan non formal terdapat variasi bahasa informal.
e.    Variasi bahasa dari segi status bahasa
Berdasarkan status bahasa, terdapat pengklasifikasian atas delapan variasi bahasa, yaitu: bahasa ibu, bahasa daerah, lingua fanca, bahasa nasional, bahasa negara, bahasa pengantar, bahasa persatuan, dan bahasa resmi.

0 comments:

Post a Comment