KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas
segala rahmat dan hidayah Allah SWT, sehingga tugas ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tugas ini membahas tentang
Laporan Penampilan Tari Indang dalam acara Enstensend (Ensembel ’10
Sendratasik) dalam mata kuliah Masyarakat Kesenian Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pembimbing sekaligus dosen kami di mata kuliah Masyarakat Kesenian
Indonesia yakni Bapak Kemudian, kepada
seluruh yang terkait dalam penulisan tugas ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa
tugas ini masih terdapat banyak kesalahan, baik dalam penulisan maupun isi,
untuk itu penulis sangat mengharapakan kritik dan saran dari pembaca. Penulis
mengharapkan tugas ini dapat memberikan manfaat.
Padang, 18 Desember 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia
mempunyai ragam jenis kebudayaan yang memiliki keunikan dan kelebihan
tersendiri, sebagaimana beraneka ragamnya suku-suku bangsa dan adat
istiadatnya. Kebudayaan tersebut melambangkan ciri khas dari masyarakat yang
ada diseluruh daerah yang ada di Indonesia dan memiliki keunikan masing-masing
yang mana budaya ini juga dapat mengalami perubahan dan perkembangan baik
karena dorongan dari dalam maupun dari luar.
Salah
satu bagian dari kebudayaan adalah kesenian tradisional. Kesenian tradisional
perlu dijaga dan dikembangkan, karena jika kesenian tradisional ini punah dan
kehilangan eksistensinya, maka masyarakat pendukungnya juga akan kehilangan
nilai-nilai tradisi dan identitasnya.
Kesenian
tradisional merupakan ungkapan batin yang dinyatakan dalam bentuk simbolis yang
menggambarkan arti kehidupan masyarakat pendukungnya. Nilai yang terkandung di dalam kesenian
tradisional adalah nilai kepribadian dan nilai pandangan hidup masyarakat
pendukungnya. Kesenian tradisional akan mati dan punah jika pandangan hidup
serta nilai-nilai kehidupan masyarakat pendukungnya tergeseroleh nilai nilai
baru.
Sebagai
salah satu unsur kebudayaan kesenian mempunyai beberapa cabang. Diantaranya,
seni musik, seni lukis, seni drama, dan seni tari. Seni tari adalah salah satu
unsur seni yang dituangkan melalui gerak, tema, makna yang terkandung dalam
setiap gerak dan penyajiannya.
Sumatera
Barat yang disebut Minangkabau, memiliki tari tradisional yang unik dan
menarik. Keunikan tari tradisional Minangkabau terletak pada gerak yaitu gerak
yang tajam, bervolume besae, lincah dan sebagainya. Sumatera Barat memiliki
berbagai macam tari tradisional, diantaranya: tari tradisional Indang.
Tari
Indang dulunya dibawa oleh seorang pemuka agama Islam yang berasal dari Aceh yaitu Syeh
Abdul Kadir. Disetiap dakwah-dakwahnya dalam penyiaran agama Islam. Beliau
selalu menggunakan dendang-dendang syair pantun sebagai media untuk penyiaran
agama Islam. Dari Aceh Abdul Kadir menyebarkan tari indang sampai ke Sumatera
Barat. Sehingga mahasiswa Jurusan Sendratasik UNP dapat mempelajari tari Indang ini.
Tari
indang yang akan dibahas dalam tulisan ini merupakan tari indang pada
penampilan mahasiswa Sendratasik dalam acara Enstensend (Ensembel ’10
Sendratasik).
Tari
ini menggunakan property Indang dengan jumlah penari ganjil, minimal 7 orang penari laki-laki, penari yang berada
di samping kiri penari yang di tengah adalah
penari yang memberikan aba-aba untuk memulai tarian yang sering disebut
dengan paningkah Indang. Tari Indang ini berdurasi lebih kurang ± 30 menit.
Dalam
tulisan ini, penulis akan mengidentifikasi masalah, yaitu: Bentuk dalam
penyajian tari Indang. Bentuk penyajian tari Indang ini akan dibatasi pada
penampilan Sendratasik dalam acara Enstensend (Ensembel ’10 Sendratasik). Tulisan
ini juga dapat bermanfaat bagi penulis sebagai studi untuk meningkatkan
apresiasi dan kualitas dalam kesenian tradisional masyarakat Minagkabau. Selain
itu, sebagai tugas akhir dalam mata kuliah Masyarakat Kesenian Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Esembel
adalah acara rutin yang diadakan oleh mahasiswa Sendratasik, yang menyajikan
berbagai macam pertunjukkan musik (tradisional dan modern) dan tari (tradional dan modern). Tari yang
disajikan pada Enstensend (Ensembel ’10 Sendratasik) diantaranya tai indang.
Penampilan tari Indang ini di mulai pada Jum’at 14 Desember 2012 sekitar pukul
22:30 WIB.
Djelantik
dalam Elinda berpendapat (2008:12) bentuk adalah unsur dasar dari susunan
pertunjukkan, unsur penunjang yang membantu bentuk-bentuk-bentuk ini mencapai
perwujudannya yang khaas seperti gerak, penari, music, pola, kostum, tat arias
dan tempat pertunjukkan. Maka, bentuk tari Indang pada acara Enstensend
(Ensembel ’10 Sendratasik)meliputi pendukung seperti: gerak, penari, kostum,
iringan musik, kostum, tata rias, dan tempat pertunjukkan. Semua saling
berkaitan, tanpa adanya unsur tersebut, maka tidak akan dilihat bentuk dan dari
tari indang tersebut.
Bentuk-bentuk
ini dapat di uraikan sebagai berikut:
- Gerak
Gerak-gerak
yang terdapat pada tari indang mempunyai bentuk yang sederhana dan memiliki
bentuk keindahan yang standar. Gerakannya diulang-ulang, mudah ditarikan dan
ditirukan serta tidak terlalu berpatokan pada tari yang baku.meskipun demikian
halnya tetap saja gerakan-gerakan tari indang memiliki kekhasan ataupun
keunikan gerak yang spesifik.
Gerak
tari indang menggunakakn aktifitas atau kegiatan masyarakat setempat dalam
penyiaran agama Islam yang telah dituangkan melalui gerakan yang sederhana dan
berulang-ulang serta mudah ditiru. Adapun gerak-gerakan itu adalah:
a.
Sambah
b.
Golong-golopng
c.
Alihan lagu
d.
Alihan kanan


- Penari
Pertunjukkan
tari dapat dihayati melalui penari yang memiliki keterampilan dalam melalukan
gerakan tari baik secara fisik maupun ekspresi. Keterampilan secara fisik dan
ekspresi juga di dukung oleh bakat dan daya ingat yang tinggi. Tari indang pada
acara Enstensend (Ensembel ’10 Sendratasik) ditarikan oleh 7 orang penari perempuan yang memiliki
keterampilan dalam melakukan gerakan. Teori Indang ini menggambarkan tentang
penyiaran agama Islam yang masuk ke Sumatera Barat.

- Iringan musik
Iringan
musik yang terdapat pada penampilan tari Indang dalam acara Enstensend
(Ensembel ’10 Sendratasik) ini bisa menghidupkan suasana yaitu suasana gembiran.
Karena suara musik yang mengiri penampilan tari Indang ini diiringi oleh musik-musik
okestra.
Selain
itu, iringan music dalam penampilan tari Indnag ini juga diiringi oleh eberapa
syair pantun.


- Kostum
Kostum
merupakan bagian terpenting dalam suatu pertunjukkan (penampilan tari). Kostum yang
diguakan dalam acara Enstensend (Ensembel ’10 Sendratasik) ini adalah baju adat
Minangkabau, menggunakan sarawa galembong (randai).


- Tata rias
Tata
rias dan kostum merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri, kedua unsur kesatuan yang
saling mendukung. Dengan tat arias akan di dapat membentuk karakter penari
sesuai tema tari. Tata rias dapat membentuk karakter penari menjadi cantik
(puteri), gagah, anggun, sacral, beribawa, melankolis, dan sebagainya.


- Property
Property
merupakan suatu alat yang di gunakan dalam suatu pertunjukkan yang tidak
termasuk kostum/busana dan perlengkapan, akan tetapi merupakan perlengkapan
yang ikut di tarikan oleh penari (soedarsono, 1987:68). Pada tari Indang ini,
alat yang dipakai adalah rapa’i.

- Panggung
Tempat
yang digunakan dalam pementasan tari indang dalam acara Enstensend (Ensembel
’10 Sendratasik) adalah pendopo.

- Lighting
Lighting
yang digunakan dalam pementasan tari Indang dalam acara yaitu:

BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Tari
Indang dalam tulisan ini merupakan tari Indang yang telah di tampilkan oleh
mahasiswa jurusan Sendratasik dalam acara Enstensend (Ensembel ’10
Sendratasik). Tarian ini diwabakan oleh 7 orang perempuan. Tari Indang ini di
tampilkan pada Jum’at, 15 Desember 2012.
- Saran
Tari
Indang merupakan tari tradisional yang perlu di lestarikan dan dijaga. Karena,
tari Indang merupakan warisan kebudayaan yang dapat dijadikan warisan budaya.
0 comments:
Post a Comment