TELAAH NASKAH SYAIR SELINDUNG DELIMA


LAPORAN TELAAH NASKAH (FILOLOGI)
NASKAH  B

diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan Metode Penelitian Kesusastraan yang dibina oleh Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum.

Description: UNP Warna.bmp





YOVI ERSARIADI

NIM 17355/2010









PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2013

DAFTAR ISI

DAFTAR  ISI..................................................................................................1
  1. Tahap Pengumpulan Data…………………………………………………2
B.     Tahap Pengolahan Data…………………………………………………....2
C.     Tahap Transkripsi………………………………………………………4






LAPORAN NASKAH B

Laporan penelitian ini adalah laporan penelitian filologi, yaitu laporan penelitian transkripsi teks yang bertujuan menghasilkan transkripsi teks. naskah yang digunakan dalam pentranskripsian  ini adalah Syair selindung delima yang di karang oleh Patik Bakin. Kemudian di salin lagi pada tahun 1850-1950.
Penelitian ini melalui tahapan-tahapan sehingga menjadi sebuah laporan penelitian, yaitu:
  1. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode studi lapangan. Pada awalnya, naskah dalam penelitian ini berikan oleh dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian Kesusastraan kode seksi 38648, yaitu Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum.. Beliau memberikan naskah dalam bentuk foto copy-an. Karena menurut Beliau naskah asli dari naskah foto copyan ini tersimpan  di perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Sedangkan, mikro filmnya tersimpan di Pustaka Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Sebenarnya, naskah asli dari foto kopyan ini berumur 150 Tahun (1820-1950) dan berukuran kecil kemudian difoto kopi oleh Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum. agar mudah dibaca dan diteliti oleh peneliti lain. Pada  tanggal 13 maret 2013, dosen pengampu memberikan kepada ketua tingkat, Siti Nuraisyah, di ruang RBC 1 pada mata kuliah Metode Penelitian Kesusasteraan dan ketua tingkat membagikan naskah kepada peneliti untuk difoto copy pada Selasa, 19 Maret 2013 di ruang BD 3 FBS.
  1. Tahap Pengolahan Data
Nomor kode naskah tidak penulis ketahui karena dosen pengampu, Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum. sebagai pemberi naskah tidak memberi tahu kode naskah ini.
Menurut dosen pengampu, Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum.sebagai pemberi naskah dalam penelitian ini, naskah ini berjudul Syair Selindung Delima. Karena, judul dari naskah ini tidak tertulis di dalam naskah.
Di dalam naskah ini tidak terdapat alofon. Peneliti tidak mengetahui nama penyalin dari naskah Syair Selindung Delima ini. Karena, dalam naskah ini tidak disebutkan nama penyalinnya. Akan tetapi naskah ini menyebutkan pengarang dari naskah ini yaitu Patik Bakin. Sebagaimana kutipan berikut:
Ya Illahi tuanku rahman
Patik bakin ampunya karangan
Tiada sayang dengan sekalian
Dipabuat khabar dengan pikiran
Naskah merupakan hasil fotocopy di kertas berukuran A4 yang berukuran 21 cm x 29 cm. Jumlah halaman pada naskah ini adalah dua halaman. Pada halaman pertama, terdiri dari  dua kolom dan masing-masing kolom terdiri dari 17 baris. Jadi, pada halaman pertama terdiri dari 34 baris. Pada halaman kedua, tulisan terdiri dari dua kolom dimulai baris ke 1-14 dan baris ke 15-25 di tulis membentuk sebuah sagitiga sama kaki terbalik. Jadi pada halaman kedua ini terdiri dari 25 baris.
Pada halaman pertama naskah Syair Selindung Delima ini, memiliki ukuran tulisan yaitu setiap kolom dalam naskah foto copy ini berukuran 7 cm x 20 cm dan jarak antara kolom satu dan dua adalah 1 cm. Jadi, ukuran keseluruhan tulisan ini adalah 15 cm x 20 cm. Pada halaman kedua, tulisan terdiri dari dua kolom dimulai baris ke 1-14, masing-masing kolom berukuran 7 cm x 8 cm dan jarak antara kolom tersebut adalah 1 cm. Sedangkan baris ke 15-25 di tulis membentuk sebuah sagitiga sama kaki terbalik dan dihitung oleh peneliti seperti persegi yaitu 15,5 cm x 12 cm.
Huruf yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah huruf Arab Melayu. Keadaan huruf Arab Melayu dalam naskah ini besar-besar. Akan tetapi, penulisan huruf-huruf di dalamnya sangat kurang jelas. Karena, penyalin tidak kosisten terhadap kata yang disalinnya. Selain itu, banyak tulisan yang tidak jelas untuk dibaca karena bintik-bintik hitam membayangi tulisan.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu, Minang, dan Arab. Bahasa dalam penceritaan isi naskah kebanyakan menggunakan bahasa Meayu dan  Minang. Akan tetapi, di dalam naskah cerita ini juga terdapat istilahistilah dalam bahasa Arab, misalnya:   bismillah, ya illahi robbul ngizati, rahman, dan fakir.
Kolofon yaitu tempat, waktu, dan penyalinan naskah. Kolofon yang terdapat dalam naskah Syair Selindung Delima adalah tempat penyalinan di Koto  Gadang dan waktu penyalinan pada pukul 10.00, kamis, 24 Robi’ul Akhir 1264.
Garis besar isi teks adalah naskah ini menceritakan tentang  seorang raja dari sebuah negeri bernama Bandar Pirus. Ia mempunyai kerajaan yang sangat besar. banyak sekali Negara yang takhluk di bawah kekuasaannnya.
Raja yang berasal dari Bandar Pirus itu bernama Dewai Afari. Ia memiliki dua orang putra seorang laki-laki dan perempuan. Permaisuri mengambil inang pengasuh untuk mengasuh dan menyertai anak-anaknya
Anak raja itu bernama Sri Bunian. Orang tuanya sangatlah sayang kepadanya. Sri Bunian memiliki budi pekerti yang baik seperti seorang bidadari. Akan tetapi, Sri Bunian mempunyai sifat yang sangat manja. Ia selalu ikut kemanapun pergi. Apalagi untuk bepergian menggunakan perahu dan mengarungi lautan. Selain itu, sari bunian sangat suka bermain di taman-taman yang indah.
Anak raja yang laki-laki juga memiliki sifat yang baik  seperti mukanya yang elok bagaikan bulan purnama. Orang tuanya sangatlah sayang kepadanya.
Naskah in juga memberikan nasehat-nasehat kepada pembacanya, yaitu semua orang yang bernafas pasti akan mati. Selain itu, janganlah kita takut untuk memerangi kejahatan. Karena, kejahatan memang pantas untuk dibasmi dimuka bumi ini
  1. Tahap Transkripsi (alih aksara)
Tahap transkripsisi (alih aksara) menggunakan metode transkripsisi, yaitu mentrankripsikan tulisan Arab Melayu ke tulisan latin. Hasil transkripsinya adalah:

Transkripsi
Halaman pertama
Bismillah itu waana rakyat
Oranng dahulu ampunya hikayat
Curita ini tiada subahat
Kata yang sungguh jua yang tersurat
Ya Illahi tuanku rahman
Patik bakin ampunya karangan
Tiada sayang dengan sekalian
Dipabuat khabar dengan pikiran
Ya illahi rabbul ngizati
Tolong safaat hambamu ini
Sangatlah fakir didalam hati
Duduk sangsara patang dan pagi
Seorang raja kepada zamannnya
Bandar Pirus nama negerinya
Kerajaannya besar tiada terpari
Beberapa negerinya tangaluk kepadanya
Baginda bernama Dewai Afari
Berputra dua seorang lakilaki
Dipungutkan oleh permaisuri
Inang pengasuh mesertai
Anak anda bernama Sri Bunian
Ayah dan bunda sangatlah kasihan
Sadap manis barang kelakuan
Laksana bidadari dalam kayangan
Sri Bunian terlalu manja
Barang kemana dibawanya serata
Melihat perahu dengan bahtera
Lalu ketaman rifna pesona
Sedikitpun tiada dibari cura
Inang pengasuh anak peraduan
Parisnya bagai bulan purnama
Manis sekali barang lakunya
Yang lakilaki itu anak yang tua
Terlalu kasih ayah dan bunda
Halaman kedua
Hidup di dunia adanya pasti
Sangatlah jua Angku Burhananyi
Selama hidup akhirnya mati
Jangan takhlik pada yang kaji
Hifkum ngalaikum di keramat
Tilam kapas di dalam nyaman
Surat dikarang suda halem tamat
Kalam terlapas dari pedatangan
Di khatamkan tulis pada pukul sapuluh
Dua puluh empat hari bulan
Robiul akhir itungan musinan
Melayu seribu dua ratus
Enam puluh empat ketika itu
Pada patang khomis malam jum’at
Menyurat dia di koto  gadang tempat menyurat di surau gadang
Menyurat dia berhati bimbang sebab tiada menaruh
Uang akan belanja pagi dan patang jikalau ada
Khilaf dan sunnah janganlah usia
Da wafat memegang kalam mana
Cahayakan dakwah
Mulut
Membaca
Tangan
Bersurat
Karangan bijangaknya menjadi yang sunnah takdir tuhan bersifat kodaratha

                                     



























0 comments:

Post a Comment